AGEN POKER - Lahir dan besar di Medan, Sumatera Utara, juara lima kali World Series of Poker (WSOP) tidak pernah berpikir akan menjadikan poker sebagai jalan hidupnya. Sulung dari empat bersaudara ini mulai serius menjadi pemain poker profesional setelah dia menamatkan S2 di Amerika.
Juanda kecil menjalani hidup tanpa mendapat perhatian penuh dari orang tua. Dia bersama tiga adiknya dititipkan pada kakek neneknya di Medan saat orangtuanya mencari nafkah di kota lain.
AGEN POKER | AGEN DOMINO | DAFTAR POKER ONLINE | DEWA POKER | DAFTAR POKER | BANDAR CEME | AGEN CEME | GAPLE | CEME | SITUS GAPLE
DAFTAR POKER - Meski mulai serius menjadi pemain poker setelah menamatkan S2, Juanda mulai berjudi saat duduk di bangku sekolah dasar. Pria kelahiran 8 Juli 1971 ini awal mulanya bermain kelereng untuk mendapatkan uang.
1. Lahir dari orang tua yang seorang penjudi
Kartu remi dan permainan poker sudah membekas di ingatan John Juanda sejak kecil. Sulung dari empat bersaudara ini sering melihat ayahnya bermain berjudi.
Seperti dikutip goldsea.com, Jumat (19/9), hal yang paling diingatnya adalah kebiasaannya yang selalu menenggak minuman beralkohol ketika sedang berjudi. Akibat kebiasaan minum alkohol saat berjudi, sang ayah kerap menelan kekalahan.
Kenangan buruk tersebut membuat Juanda untuk tidak pernah meminum minuman beralkohol saat bertanding poker. Meski tidak minum, pria yang memiliki sebutan JJ ini tetap memesan minuman. Minuman tersebut kemudian diberikan kepada lawannya.
Kepada Juanda, sang ayah selalu mengingatkannya untuk tidak berjudi. Namun peringatan tersebut tidak diindahkannya. Bahkan sekarang Juanda malah menjadi pemain poker yang disegani.
2. Pertama kali berjudi saat duduk di bangku SD
Ketika kecil, John Juanda kurang mendapatkan perhatian kedua orang tuanya. Oleh orang tuanya yang merantau, Juanda dan tiga adiknya dititipkan pada kakek neneknya di Medan.
Dunia judi pertama kali dirasakan Juanda kecil saat dirinya duduk di bangku SD. Saat mengenakan seragam merah putih, dia mencari uang dengan bermain kelereng.
Juanda kemudian menjadi orang Indonesia pertama yang memenangkan turnamen World Series of Poker (WSOP) selama lima kali. Dari lima kali memenangkan turnamen WSOP, Juanda berhasil mengumpulkan uang hadiah sebesar USD 50 ribu.
3. Mulai mengenal Poker saat berangkat ke Amerika
Juanda mulai mengenal permainan poker saat dia menempuh perjalanan ke Amerika untuk melanjutkan pendidikan S1 pada 1990. Di atas pesawat, teman sebangkunya mengenalkan permainan yang menggunakan kartu remi tersebut.
Setelah tiba di Amerika, tepatnya di Kota Oklahoma, Juanda tidak fasih menggunakan bahasa Inggris namun dirinya tahu bagaimana caranya bermain poker.
Setelah menamatkan pendidikan S1 di Oklahoma State, pria asal Medan, Sumatera Utara ini kemudian melanjutkan S2 di Seattle University. Setelah mendapatkan gelar MBA pada 1996, Juanda memilih poker sebagai mata pencahariannya.
4. Dapat USD 15 ribu di turnamen poker profesional pertamanya
John Juanda tercatat mulai mengikuti turnamen poker profesional sejak 1999. Pada saat itu, dia mencatatkan namanya di urutan ke sembilan turnamen World Series of Poker (WSOP) di Amerika.
Di turnamen yang telah dimenangkannya sebanyak lima kali tersebut, Juanda berhak atas juara sebesar USD 15 ribu. Empat bulan kemudian, di turnamen yang sama, pria yang menggunakan nama alias JJ di meja poker, finish di urutan ke tujuh dan berhak atas hadiah USD 399.600.
Selama musim panas 2000, Juanda menjadikan dirinya sebagai rising star dalam turnamen poker profesional saat dia berhasil finish sebanyak enam kali. Pada turnamen US Poker Championship di Kota Atlantic, dia berhasil finish di urutan kedua dan berhak atas uang tunai sebesar USD 159 ribu.
5. Pensiun main poker, John Juanda sediakan perawatan medis gratis
John Juanda mengakui jika semua kemenangannya di turnamen poker seluruh dunia tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Untuk itu, sebagai bentuk terima kasih, Juanda berencana menyediakan perawatan medis gratis saat dirinya pensiun bermain poker.
Sulung dari empat bersaudara ini mengatakan, apa yang diberikan Tuhan kepadanya tidak terlepas dari pekerjaan sebagai penjual Al Kitab yang pernah dilakukannya. Saat menempuh pendidikan S2 di Seattle University, Juanda menjual Al Kitab dari pintu ke pintu untuk mengisi waktu luangnya.